Rabu, 04 Februari 2015

Keseimbangan Hidup

Dikisahkan, sebuah hri ada satu orang anak belia yg tengah menanjak karirnya namun merasa hidupnya tak bahagia. Istrinya tidak jarang mengomel lantaran merasa keluarga tak lagi mendapat disaat & perhatian yg pass dari si suami. Orang lanjut umur & keluarga gede, bahkan menganggapnya angkuh & tak lagi peduli terhadap keluarga agung. Tuntutan tugas membuatnya kehilangan disaat buat keluarga, kawan-kawan lama, bahkan waktu merenung bagi beliau sendiri.

Keseimbangan Hidup
Keseimbangan Hidup 
Sampai sebuah hri, dikarenakan ada masalah, si pemuda mesti mendatangi salah seseorang pejabat perusahaan di rumahnya. Setibanya di sana, dirinya pernah terpukau diwaktu melintasi taman yg tertata rapi & demikian indah.
"Hai anak belia. Tunggulah di dalam. Tetap ada beberapa perihal yg mesti Bpk selesaikan," seru tuan rumah.
Bukannya masuk, si pemuda menghampiri & tanya,
"Maaf, Pak. Dengan Cara Apa Bpk mampu merawat taman yg demikian indah sambil konsisten bekerja & mampu menciptakan keputusan-keputusan hebat di perusahaan kita?"
Tidak Dengan mengalihkan perhatian dari tugas yg sedang dikerjakan, si Bpk menjawab ramah,
"Anak jejaka, ingin saksikan keindahan yg lain? Anda boleh kelilingi rumah ini. Namun, sambil berkeliling, bawalah mangkok susu ini. Janganlah tumpah ya. kemudian kembalilah kemari".
Bersama sedikit heran, tapi suka hati, diikutinya perintah itu. Tidak lama selanjutnya, beliau kembali bersama lega sebab mangkok susu tak tumpah sedikit juga. Si Bpk tanya,
"Anak bujang. Anda telah tonton koleksi batu-batuanku? Atau berjumpa dgn burung kesayanganku?"
Sambil tersipu malu, si pemuda menjawab,
"Maaf Pak, aku belum menyaksikan apa juga lantaran fokus aku terhadap mangkok susu ini. Okelah, aku bakal berangkat melihatnya."
Kala kembali lagi dari mengelilingi rumah, dgn suara gembira & kagum beliau bicara,
"Rumah Bpk sungguh indah sekali, asri, & nyaman."
tidak dengan diminta, ia menceritakan apa saja yg sudah dilihatnya.

Si Bpk mendengar sambil tersenyum puas sambil mata tuanya melirik susu di dalam mangkok yg nyaris habis.
Menyadari lirikan si Bpk ke arah mangkoknya, si pemuda bicara,
"Maaf Pak, keasyikan menikmati indahnya rumah Bpk, susunya tumpah semua".
"Hahaha! Anak bujang. Apa yg kita pelajari hri ini? Seandainya susu di mangkok itu utuh, sehingga rumahku yg indah tak kelihatan olehmu. Seandainya rumahku tampak indah di matamu, sehingga susunya tumpah seluruh. Sama seperti itulah kehidupan, mesti seimbang. Seimbang menjaga supaya susu tak tumpah sekaligus rumah ini pun indah di matamu. Seimbang membagi diwaktu utk tugas & keluarga. Seluruh kembali ke kita, dengan cara apa membagi & memanfaatkannya. Jikalau kita bisa menyeimbangkan bersama bijak, sehingga tentu kehidupan kita dapat harmonis".
Seketika itu si pemuda tersenyum gembira,
"Terima kasih, Pak. Tak diduga aku sudah menemukan jawaban kegelisahan aku sampai kini. Waktu Ini aku tahu, mengapa beberapa orang menjuluki Bpk sbg orang yg bijak & baik hati".
==============================================

Mampu menciptakan kehidupan seimbang pasti bakal mendatangkan keharmonisan & kebahagiaan. Tetapi sanggup menciptakan kehidupan jadi seimbang, itulah yg tak enteng.

Aku kira, kita membutuhkan proses pematangan pikiran & mental. Perlu pengorbanan, perjuangan, & pembelajaran tetap menerus. & yg tentu, utk menjaga biar konsisten dapat hidup seimbang & harmonis, ini bukan urusan 1 atau 2 bln, bukan masalah 5 thn atau 10 thn, namun kita perlu sewaktu hidup. Selamat berjuang!

di tulis oleh bagus tara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar